Berlangganan Gratis

Masukkan Emailmu Untuk Berlangganan Trik2 Terbaru

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Tab 1.1 Tab 1.2 Tab 1.3
Tab 2.1 Tab 2.2 Tab 2.3
Tab 3.1 Tab 3.2 Tab 3.3

PowerMax, PENGHEMAT BBM menghemat BBM anda hingga 30%

oent
Penghemat BBM POWERMAX
Adalah Campuran Bahan Bakar yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan hasil karya anak bangsa 100% produk Indonesia
Kegunaan : -Dapat meningkatkan tenaga dan Akselerasi kendaraan anda dan menghemat sampai 30% bahan bakar anda.dapat diaplikasikan pada Bahan Bakar Bensin/Solar juga Minyak Tanah. -Mencegah terjadinya Detonasi/Mesin ngelitik -Melarutkan kandungan air dari kondesasi/penguapan dalam tangki bahan bakar sehingga dapat mencegah karat dan mengurangi deposit karbon pada ruang bahan bakar serta mengurangi kadar polusi pada gas buang -Ramah Lingkungan karena terbuat dari campuran minyak bumi dan bahan tumbuh-tumbuhan alami Peluang Usaha : Dicari beberapa orang untuk menjadi Distributor hanya dengan berinvestasi sebesar Rp.390.000,- saja. sudah mendapat Hak Usaha penuh ( sudah termasuk Welcome Pack & 12 Botol PowerMax seharga Rp.25.000,-/Botol ) untuk Informasi, Hubungi : (022)925 925 27 / 081 864 9422 c.p. : Bpk.Untung
Siapa bilang minyak tidak bisa menyatu dengan air??? Power Max adalah JAWABANNYA..... Berikut Hasil Uji Laboratorium =====================================
A. Bensin Murni B. Bensin + Air C. Bensin + Air + Power Max Gbr 1 = Bensin dilihat dengan Mikroskop dengan ukuran NanoMeter ( Sebelum dicampur dengan Power Max )
Gbr 2 = Bensin dilihat dengan Mikroskop dengan ukuran NanoMeter ( Sesudah dicampur dengan Power Max )

Chat Box

ShoutMix chat widget

Thursday, January 08, 2009

[Migrain dan Kerusakan Otak] Pencegahan


PowerMax-Double Action Fuel Catalist
ENYAHKAN MIGRAIN TANPA OBAT

Perempuan lebih rentan terkena migrain
Bukan penyakit berbahaya, tapi menjadi keluhan banyak orang, itulah sakit kepala sebelah atau migrain. Rasa nyeri yang menyerang dapat menghambat aktivitas sehari-hari.

Migrain dapat berlangsung hanya beberapa jam, tetapi dapat pula berkelanjutan hingga beberapa hari. Biasanya, selain merasakan sakit kepala pada satu sisi, penderita migrain juga merasakan kepala seperti terhimpit benda berat dan berdenyut-denyut. Mata berair, perih, dan sering disertai dengan perasaan mual.

Dokter spesialis bedah saraf RSPI Sulianti Suroso dr Ilham Patu SpBS mengatakan, migrain ditandai nyeri kepala yang hebat, sering kali dirasakan pada sebagian daerah kepala. ”Migrain dirasakan bagi otak besar penderita pada sebelah kanan atau kiri. Ini terjadi karena pengiriman oksigen ke otak kurang dari yang dibutuhkan,” ujarnya.

Ilham menambahkan, migrain bisa menyerang siapa saja. Remaja, dewasa hingga paruh baya. Namun, tidak perlu khawatir dengan gangguan ini karena tanpa diobati sebenarnya migrain bisa hilang dengan sendirinya.

”Sehat adalah solusi utamanya. Tidak merokok, jangan banyak minum alkohol, tidur cukup, konsumsi makanan sehat, dan olahraga ringan setiap hari. Dijamin bisa membuat seseorang bebas dari migrain,” saran dokter yang juga banyak menangani pasien suspect flu burung itu.

Gaya hidup tidak sehat memang menjadi salah satu pemicu gangguan kesehatan yang sering kali kambuh ini. Maka dengan mengubah gaya hidup, migrain bisa dihindari. Olahraga misalnya, membuat kerja jantung dan paru-paru menjadi optimal dan dapat menghasilkan oksigen yang cukup untuk otak besar.

Sementara itu, dr Widya Varkawi SpS dari RS Pusat Pertamina menambahkan, penyebab migrain berkaitan dengan gangguan aktivitas pembuluh darah otak atau karena kelainan genetik. Beberapa hal yang diduga pencetus migrain antara lain kurang tidur atau istirahat, perubahan hormon selama siklus menstruasi,stres, cemas, dan kelelahan.

Selain itu, harus dipastikan melalui pemeriksaan yang teliti oleh dokter bahwa keluhannya memang migrain, bukan penyakit lain yang harus segera ditangani seperti tumor otak. ”Jika sudah menderita migrain sebaiknya melakukan perbaikan gaya hidup misalnya mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, olahraga teratur, cukup istirahat, dan mengelola stres dengan lebih baik,” paparnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas San Paulo,Brasil, menemukan bahwa suatu serangan sakit kepala setempat yang parah, yang menyerupai serangan migrain mungkin merupakan suatu gejala pertama sekaligus utama dari sebuah stroke yang jarang terjadi. Stroke jenis ini disebabkan kondisi ketika terdapat gumpalan darah dalam pembuluh darah balik otak (trombosis vena serebri-TVS).

Penelitian yang mengikutsertakan 39 penderita TVS menggunakan alat pemindai otak untuk memastikan diagnosa dari TVS dan kemudian mengumpulkan informasi dari para penderita tentang riwayat penyakit mereka.

Sebagian besar penderita dalam penelitian ini memiliki riwayat sakit kepala dan mereka telah mencari pengobatan, dan diberi obat penghilang rasa nyeri. Dengan pengobatan tersebut, rasa nyeri tersebut akan berkurang tetapi tidak pernah hilang sama sekali.


Jangan anggap remeh gejala sakit kepala sebelah atau yang lazim disebut migrain. Ketika seseorang merasakan gejala ini maka orang tersebut dimungkinkan juga menderita sebagian kerusakan otak. Hal ini disimpulkan oleh para pakar kesehatan di University of Rocherster, New York, Amerika Serikat yang bekerja sama dengan satu tim dari industri farmasi Denmark, Novo Nordisk.

Seperti yang disampaikan para peneliti dalam jurnal Nature Neuroscience pekan lalu, kerusakan otak pada penderita migrain terjadi karena sel-sel otak menggembung dan menjadi 'haus' akan oksigen. Temuan ini juga bisa membantu menjelaskan mengapa penderita migrain memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang stroke, kata peneliti Ahad (29/4). Bahkan, ungkap peneliti, kerusakan otak yang disebabkan migrain setara dengan kerusakan otak akibat gegar otak dan kondisi pascastroke.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, para pakar kesehatan ini menyimpulkan bahwa penderita sakit kepala sebelah tak boleh sekadar mengonsumsi penghilang rasa sakit untuk mengatasi migrain. Tetapi, mereka sebaiknya meminum obat yang bisa mencegah kambuhnya migrain. Gejala migrain ini seringkali diawali oleh 'aura', yaitu serangkaian gangguan pandangan berupa kilatan cahaya atau bintik-bintik hitam.

Untuk membantu mengurangi kerusakan otak, pemberian oksigen diyakini bisa membantu penderita menghindari hal tersebut, ungkap Takahiro Takano, Maiken Nedergaard, dan rekan mereka di University of Rocherster di New York. Mereka menyatakan, pada penderita migrain dan sejumlah pasien sakit kepala kadangkala dirawat dengan oksigen bertekanan tinggi. Ini dilakukan untuk membantu pasien yang sel-sel otaknya mengalami pembengkakan dan 'haus' oksigen.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengkaji suatu proses yang disebut dengan cortical spreading depression (CSD). Penjelasan sederhana dari CSD adalah suatu gelombang perubahan yang terjadi pada sel-sel otak dan berkaitan dengan migrain, stroke, dan trauma kepala. Untuk mengkaji perubahan gelombang sel-sel otak tersebut mereka meneliti otak tikus hidup dengan menggunakan two-photon microscopic dan sensor oksigen mikroelectroda.

Hasilnya, mereka melihat terjadinya pembengkakan pada sel-sel otak yang kekurangan oksigen. Kemudian, sel-sel syaraf rusak, terutama pada bagian dendrites dengan jaringan tipis dan panjang yang membentang dari satu sel syaraf ke sel syaraf lain.

''Penelitian ini mungkin memiliki dampak klinis langsung seperti halnya beberapa penelitian sebelumnya yang mendukung pendapat bahwa cortical spreading depression (CDS) merupakan syaraf dasar yang berhubungan dengan migrain dan 'auranya'. Dan, gelombang spontan dari CSD mungkin saja memberi sumbangan berarti terhadap terjadinya luka pada stroke dan luka otak traumatis,'' tulis para peneliti tersebut.

28 juta penderita
Migrain bukan penyakit yang boleh dianggap enteng. Penyakit ini menyerang syaraf di kepala yang menyebabkan sakit kepala parah yang membuat orang jadi lemah. Di Amerika Serikat saja, penyakit ini menyerang sekitar 28 juta penduduk di sana.

Penyakit ini juga berkaitan erat dengan penyakit-penyakit lainnya. Berdasarkan dua penelitian terdahulu -- termasuk satu studi yang disiarkan pekan lalu dalam Archives in Internal Medicine, memperlihatkan bahwa orang yang menderita sakit kepala sebelah lebih mungkin untuk terserang sakit jantung. Selain itu, suatu studi pada tahun 2004 yang ditulis dalam British Journal menyimpulkan bahwa penderita migrain dua kali lebih mungkin untuk mengalami stroke dibandingkan dengan orang yang tidak menderita sakit kepala sebelah.

Kesimpulan lain yang menarik adalah jenis kelamin ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap penyakit ini. Disebutkan, perempuan lebih mungkin untuk terserang rasa sakit kepala sebelah ini. Namun, tidak dijelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Untuk mengatasi rasa nyeri pada kepala ini, obat-obatan yang dikonsumsi sering kali tidak memiliki dampak berarti bagi penderita migrain. Namun, mengonkumsi beberapa jenis obat yang disebut triptans -- yang juga dikenal sebagai serotonin agonists dan obat ergotamine -- dapat digunakan untuk mencegah dampak terburuk. Khususnya, jika pasien menderita gejala sakit kepala sebelah untuk pertama kalinya.

Giving the mice rich doses of oxygen seemed to shorten the duration of the wave of brain effects seen in CSD, the researchers said. They noted that migraine and cluster headache patients are sometimes treated with high-pressure oxygen. Dari hasil penelitian dengan menggunakan tikus, diketahui pula bahwa memberikan oksigen dengan dosis yang cukup besar bisa memperpendek durasi efek gelombang pada otak. Ini terlihat dari hasil kajian CSD, ungkap para peneliti.

Mengenai permanen atau tidaknya penyakit ini, para peneliti belum bisa memastikan. Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa dampak yang muncul karena sakit kepala sebelah itu bersifat permanen. Kesimpulan lainnya, tidak terlihat adanya perbedaan atau pengaruh dalam hal ingatan dan dampak kognitif lain pada pasien migrain.

Ihktisar:
- , Kerusakan otak pada penderita migrain terjadi karena sel-sel otak menggembung dan menjadi 'haus' akan oksigen.
- Kerusakan otak yang disebabkan migrain setara dengan kerusakan otak akibat gegar otak dan kondisi pascastroke.
- Gejala migrain ini seringkali diawali oleh 'aura', yaitu serangkaian gangguan pandangan berupa kilatan cahaya atau bintik-bintik hitam.

No comments: