Berlangganan Gratis

Masukkan Emailmu Untuk Berlangganan Trik2 Terbaru

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Tab 1.1 Tab 1.2 Tab 1.3
Tab 2.1 Tab 2.2 Tab 2.3
Tab 3.1 Tab 3.2 Tab 3.3

PowerMax, PENGHEMAT BBM menghemat BBM anda hingga 30%

oent
Penghemat BBM POWERMAX
Adalah Campuran Bahan Bakar yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan hasil karya anak bangsa 100% produk Indonesia
Kegunaan : -Dapat meningkatkan tenaga dan Akselerasi kendaraan anda dan menghemat sampai 30% bahan bakar anda.dapat diaplikasikan pada Bahan Bakar Bensin/Solar juga Minyak Tanah. -Mencegah terjadinya Detonasi/Mesin ngelitik -Melarutkan kandungan air dari kondesasi/penguapan dalam tangki bahan bakar sehingga dapat mencegah karat dan mengurangi deposit karbon pada ruang bahan bakar serta mengurangi kadar polusi pada gas buang -Ramah Lingkungan karena terbuat dari campuran minyak bumi dan bahan tumbuh-tumbuhan alami Peluang Usaha : Dicari beberapa orang untuk menjadi Distributor hanya dengan berinvestasi sebesar Rp.390.000,- saja. sudah mendapat Hak Usaha penuh ( sudah termasuk Welcome Pack & 12 Botol PowerMax seharga Rp.25.000,-/Botol ) untuk Informasi, Hubungi : (022)925 925 27 / 081 864 9422 c.p. : Bpk.Untung
Siapa bilang minyak tidak bisa menyatu dengan air??? Power Max adalah JAWABANNYA..... Berikut Hasil Uji Laboratorium =====================================
A. Bensin Murni B. Bensin + Air C. Bensin + Air + Power Max Gbr 1 = Bensin dilihat dengan Mikroskop dengan ukuran NanoMeter ( Sebelum dicampur dengan Power Max )
Gbr 2 = Bensin dilihat dengan Mikroskop dengan ukuran NanoMeter ( Sesudah dicampur dengan Power Max )

Chat Box

ShoutMix chat widget

Thursday, January 08, 2009

15 MANFAAT YOGA

PowerMax-Double Action Fuel Catalist






Masih belum yakin dengan manfaat yoga? Percayalah bahwa yoga membantu Anda…

Inilah 15 Manfaat Yoga yang perlu rekan netter ketahui :

1. Lebih feksibel
Manfaat ini yang paling langsung terasa. Mungkin di awal latihan Anda belum mampu menyentuh ibu jari kaki saat melakukan gerakan backbend. Namun, jika terus berlatih, tubuh secara perlahan mulai terasa lebih fleksibel dan Anda akhirnya bisa menyentuh jempol kaki. Anda juga bakal mendapati nyeri dan pegal-pegal hilang.

2. Lebih kuat
Otot yang kuat bikin Anda terlihat lebih menarik. Otot juga menjaga tubuh kita dari penyakit seperti artritis dan nyeri punggung serta mudah terjatuh pada lansia. Membangun kekuatan lewat yoga, Anda menyeimbangkannya dengan fleksibilitas.

3. Memperbaiki postur
Tahukah Anda, kepala kita seperti bola boling yang besar dan berat? Butuh keseimbangan bagi tulang punggung dan otot-otot punggung untuk menyangganya. Bukan mustahil jika Anda merasa kelelahan. Masalahnya ada pada postur yang buruk. Yoga bisa memperbaiki postur dan mencegah nyeri, kelelahan, dan juga artritis gara-gara postur yang buruk.

4. Melindungi persendian dari rematik dan artritis
Setiap kali beryoga, Anda melatih persendian bergerak dalam jangkauan penuh. Ini berarti Anda mencegah penyakit artritis degeneratif dengan “memeras dan merendam” daerah kartilage yang jarang digunakan. Kartilage seperti spons yang menyerap nutrisi hanya ketika cairan dikeluarkan. Tanpa latthan, jaringan itu akan lapuk dan meninggalkan tulang tanpa bantalan.

5. Melindungi tulang punggung
Ruas-ruas tulang belakang sebagai peredam kejut antartulang belakang juga butuh dilatih. Jika rajin berlatih backbend, forward bend, dan twist, Anda menjaga ruas-ruas tulang belakang jadi lebih fleksibel.

6. Mencegah osteoporosis
Sudah banyak penelitian membuktikan bahwa latihan beban memperkuat tulang dan menghalau osteoporosis. Banyak postur yoga yang mengharuskan Anda mengangkat beban tubuh sendiri. Pose downward atau upward facing dog membantu menguatkan tulang lengan yang rentan kena osteoporosis. Yoga juga baik meningkatkan kepadatan tulang belakang.

6. Melancarkan peredaran darah
Yoga melatih Anda rileks. Latihan rileksasi itu membantu sirkulasi darah, khususnya di tangan dan kaki. Yoga juga membantu oksigen untuk masuk ke dalam sel. Pose twist baik untuk membawa darah ke organ-organ dalam dan mengalirkan ke luar setelah pose itu selesai. Pose headstand, handstand, dan shoulderstand membantu membawa darah dari kaki dan panggul ke jantung dan dari situ dipompa ke paru-paru, sehingga mendapat oksigen segar. Yoga juga meningkatkan kadar hemoglobin dan sel darah merah yang membawa oksigen ke jaringan.

8. Membersihkan limfa
Ketika berkontraksi dan meregangkan otot, menggerakkan organ-organ, Anda meningkatkan pembersihan limfa, cairan yang kaya akan sel kekebalan tubuh. Ini akan membantu sistem limfatik memerangi infeksi, merusak sel-sel kanker, membuang racun-racun dari produksi fungsi selular.

9. Melindungi jantung
Olahraga aerobik bagus untuk melindungi jantung. Meskipun bukan termasuk aerobik, jika melakukan yoga, Anda meningkatkan detak jantung sampai ke tingkat aerobik. Walaupun yoga tidak meningkatkan detak jantung yang dapat memperbaiki fungsi kardiovaskular, penelitian menemukan bahwa latihan yoga menurunkan tingkat jantung istirahat, meningkatkan stamina, dan memperbaiki asupan oksigen maksimum ketika olahraga. Ini nilainya sama dengan olahraga aerobik.

10. Menurunkan tekanan darah
Ada baiknya Anda mencoba yoga jika menderita hipertensi. Dua penelitian hipertensi dari jurnal medis Inggris The Lancet, membandingkan efek pose savasana dengan hanya berbaring di sofa. Setelah tiga bulan savasana disebut menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 26 poin dan 15 poin pada tekanan diastolik.

11. Menjaga memori
Yoga menurunkan kadar hormon kortisol. Normalnya kelenjar adrenalin mengeluarkan kortisol sebagai respon pada keadaan krisis akut yang kemudian secara temporer mendorong fungsi kekebalan. Jika kadar kortisol tetap tinggi setelah krisis berlalu, itu dapat menggerogoti kekebalan tubuh. Peningkatan kortisol temporer memang membantu memori jangka panjang. Namun, jika terus-menerus, kortisol tinggi mengganggu memori dan menyebabkan perubahan permanen pada otak. Kelebihan kortisol itu terkait dengan depresi, osteoporosis, tekanan darah tinggi, dan resistensi insulin.

12. Mendatangkan kebahagiaan
Penelitian membuktikan bahwa latihan yoga konsisten memperbaiki depresi, meningkatkan kadar serotonin, dan menurunkan kortisol. Richard Davidson dari University of Wisconsin, AS, menemukan bahwa kortek prefrontal kiri terlihat meninggi pada orang yang bermeditasi. Penemuan itu mengorelasikan kadar kebahagiaan yang lebih tinggi dan fungsi kekebalan tubuh yang lebih baik. Kadar lebih tinggi ditemukan pada pencinta yoga yang sudah bertahun-tahun berlatih.

13. Menurunkan berat badan
Jangan malas bergerak dan jangan rakus. Begitulah sebenarnya prinsip menjaga berat badan sehat. Yoga dapat membantu kita melakukan kedua prinsip itu. Latihan yoga membantu Anda bergerak dan membakar kalori. Sisi spiritual dan emosi yoga mendorong Anda untuk melihat masalah makan dan berat badan lebih dalam. Mungkin yoga akan memberi inspirasi Anda untuk menjadi orang yang lebih sadar saat makan.

14. Menurunkan gula darah dan kolesterol jahat
Yoga menurunkan gula darah dan kolesterol jahat, sekaligus menaikkan kolesterol baik. Pada diabetesi, yoga membantu mengontrol gula darah dengan menurunkan kortisol dan kadar hormon adrenalin, menurunkan berat badan, dan memperbaiki sensitivitas pada insulin.

15. Meningkatkan kecerdasan
Satu komponen penting yoga adalah fokus pada keadaan sekarang. Penelitian menemukan bahwa latihan yoga teratur memperbaiki koordinasi, reaksi, memori, dan bahkan nilai IQ. Orang yang berlatih meditasi transendental mampu memecahkan masalah, mengolah informasi lebih baik karena mampu berkonsentrasi, dan tak mudah terganggu masalah lain.

[Migrain dan Kerusakan Otak] Pencegahan


PowerMax-Double Action Fuel Catalist
ENYAHKAN MIGRAIN TANPA OBAT

Perempuan lebih rentan terkena migrain
Bukan penyakit berbahaya, tapi menjadi keluhan banyak orang, itulah sakit kepala sebelah atau migrain. Rasa nyeri yang menyerang dapat menghambat aktivitas sehari-hari.

Migrain dapat berlangsung hanya beberapa jam, tetapi dapat pula berkelanjutan hingga beberapa hari. Biasanya, selain merasakan sakit kepala pada satu sisi, penderita migrain juga merasakan kepala seperti terhimpit benda berat dan berdenyut-denyut. Mata berair, perih, dan sering disertai dengan perasaan mual.

Dokter spesialis bedah saraf RSPI Sulianti Suroso dr Ilham Patu SpBS mengatakan, migrain ditandai nyeri kepala yang hebat, sering kali dirasakan pada sebagian daerah kepala. ”Migrain dirasakan bagi otak besar penderita pada sebelah kanan atau kiri. Ini terjadi karena pengiriman oksigen ke otak kurang dari yang dibutuhkan,” ujarnya.

Ilham menambahkan, migrain bisa menyerang siapa saja. Remaja, dewasa hingga paruh baya. Namun, tidak perlu khawatir dengan gangguan ini karena tanpa diobati sebenarnya migrain bisa hilang dengan sendirinya.

”Sehat adalah solusi utamanya. Tidak merokok, jangan banyak minum alkohol, tidur cukup, konsumsi makanan sehat, dan olahraga ringan setiap hari. Dijamin bisa membuat seseorang bebas dari migrain,” saran dokter yang juga banyak menangani pasien suspect flu burung itu.

Gaya hidup tidak sehat memang menjadi salah satu pemicu gangguan kesehatan yang sering kali kambuh ini. Maka dengan mengubah gaya hidup, migrain bisa dihindari. Olahraga misalnya, membuat kerja jantung dan paru-paru menjadi optimal dan dapat menghasilkan oksigen yang cukup untuk otak besar.

Sementara itu, dr Widya Varkawi SpS dari RS Pusat Pertamina menambahkan, penyebab migrain berkaitan dengan gangguan aktivitas pembuluh darah otak atau karena kelainan genetik. Beberapa hal yang diduga pencetus migrain antara lain kurang tidur atau istirahat, perubahan hormon selama siklus menstruasi,stres, cemas, dan kelelahan.

Selain itu, harus dipastikan melalui pemeriksaan yang teliti oleh dokter bahwa keluhannya memang migrain, bukan penyakit lain yang harus segera ditangani seperti tumor otak. ”Jika sudah menderita migrain sebaiknya melakukan perbaikan gaya hidup misalnya mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, olahraga teratur, cukup istirahat, dan mengelola stres dengan lebih baik,” paparnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas San Paulo,Brasil, menemukan bahwa suatu serangan sakit kepala setempat yang parah, yang menyerupai serangan migrain mungkin merupakan suatu gejala pertama sekaligus utama dari sebuah stroke yang jarang terjadi. Stroke jenis ini disebabkan kondisi ketika terdapat gumpalan darah dalam pembuluh darah balik otak (trombosis vena serebri-TVS).

Penelitian yang mengikutsertakan 39 penderita TVS menggunakan alat pemindai otak untuk memastikan diagnosa dari TVS dan kemudian mengumpulkan informasi dari para penderita tentang riwayat penyakit mereka.

Sebagian besar penderita dalam penelitian ini memiliki riwayat sakit kepala dan mereka telah mencari pengobatan, dan diberi obat penghilang rasa nyeri. Dengan pengobatan tersebut, rasa nyeri tersebut akan berkurang tetapi tidak pernah hilang sama sekali.


Jangan anggap remeh gejala sakit kepala sebelah atau yang lazim disebut migrain. Ketika seseorang merasakan gejala ini maka orang tersebut dimungkinkan juga menderita sebagian kerusakan otak. Hal ini disimpulkan oleh para pakar kesehatan di University of Rocherster, New York, Amerika Serikat yang bekerja sama dengan satu tim dari industri farmasi Denmark, Novo Nordisk.

Seperti yang disampaikan para peneliti dalam jurnal Nature Neuroscience pekan lalu, kerusakan otak pada penderita migrain terjadi karena sel-sel otak menggembung dan menjadi 'haus' akan oksigen. Temuan ini juga bisa membantu menjelaskan mengapa penderita migrain memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang stroke, kata peneliti Ahad (29/4). Bahkan, ungkap peneliti, kerusakan otak yang disebabkan migrain setara dengan kerusakan otak akibat gegar otak dan kondisi pascastroke.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, para pakar kesehatan ini menyimpulkan bahwa penderita sakit kepala sebelah tak boleh sekadar mengonsumsi penghilang rasa sakit untuk mengatasi migrain. Tetapi, mereka sebaiknya meminum obat yang bisa mencegah kambuhnya migrain. Gejala migrain ini seringkali diawali oleh 'aura', yaitu serangkaian gangguan pandangan berupa kilatan cahaya atau bintik-bintik hitam.

Untuk membantu mengurangi kerusakan otak, pemberian oksigen diyakini bisa membantu penderita menghindari hal tersebut, ungkap Takahiro Takano, Maiken Nedergaard, dan rekan mereka di University of Rocherster di New York. Mereka menyatakan, pada penderita migrain dan sejumlah pasien sakit kepala kadangkala dirawat dengan oksigen bertekanan tinggi. Ini dilakukan untuk membantu pasien yang sel-sel otaknya mengalami pembengkakan dan 'haus' oksigen.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengkaji suatu proses yang disebut dengan cortical spreading depression (CSD). Penjelasan sederhana dari CSD adalah suatu gelombang perubahan yang terjadi pada sel-sel otak dan berkaitan dengan migrain, stroke, dan trauma kepala. Untuk mengkaji perubahan gelombang sel-sel otak tersebut mereka meneliti otak tikus hidup dengan menggunakan two-photon microscopic dan sensor oksigen mikroelectroda.

Hasilnya, mereka melihat terjadinya pembengkakan pada sel-sel otak yang kekurangan oksigen. Kemudian, sel-sel syaraf rusak, terutama pada bagian dendrites dengan jaringan tipis dan panjang yang membentang dari satu sel syaraf ke sel syaraf lain.

''Penelitian ini mungkin memiliki dampak klinis langsung seperti halnya beberapa penelitian sebelumnya yang mendukung pendapat bahwa cortical spreading depression (CDS) merupakan syaraf dasar yang berhubungan dengan migrain dan 'auranya'. Dan, gelombang spontan dari CSD mungkin saja memberi sumbangan berarti terhadap terjadinya luka pada stroke dan luka otak traumatis,'' tulis para peneliti tersebut.

28 juta penderita
Migrain bukan penyakit yang boleh dianggap enteng. Penyakit ini menyerang syaraf di kepala yang menyebabkan sakit kepala parah yang membuat orang jadi lemah. Di Amerika Serikat saja, penyakit ini menyerang sekitar 28 juta penduduk di sana.

Penyakit ini juga berkaitan erat dengan penyakit-penyakit lainnya. Berdasarkan dua penelitian terdahulu -- termasuk satu studi yang disiarkan pekan lalu dalam Archives in Internal Medicine, memperlihatkan bahwa orang yang menderita sakit kepala sebelah lebih mungkin untuk terserang sakit jantung. Selain itu, suatu studi pada tahun 2004 yang ditulis dalam British Journal menyimpulkan bahwa penderita migrain dua kali lebih mungkin untuk mengalami stroke dibandingkan dengan orang yang tidak menderita sakit kepala sebelah.

Kesimpulan lain yang menarik adalah jenis kelamin ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap penyakit ini. Disebutkan, perempuan lebih mungkin untuk terserang rasa sakit kepala sebelah ini. Namun, tidak dijelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Untuk mengatasi rasa nyeri pada kepala ini, obat-obatan yang dikonsumsi sering kali tidak memiliki dampak berarti bagi penderita migrain. Namun, mengonkumsi beberapa jenis obat yang disebut triptans -- yang juga dikenal sebagai serotonin agonists dan obat ergotamine -- dapat digunakan untuk mencegah dampak terburuk. Khususnya, jika pasien menderita gejala sakit kepala sebelah untuk pertama kalinya.

Giving the mice rich doses of oxygen seemed to shorten the duration of the wave of brain effects seen in CSD, the researchers said. They noted that migraine and cluster headache patients are sometimes treated with high-pressure oxygen. Dari hasil penelitian dengan menggunakan tikus, diketahui pula bahwa memberikan oksigen dengan dosis yang cukup besar bisa memperpendek durasi efek gelombang pada otak. Ini terlihat dari hasil kajian CSD, ungkap para peneliti.

Mengenai permanen atau tidaknya penyakit ini, para peneliti belum bisa memastikan. Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa dampak yang muncul karena sakit kepala sebelah itu bersifat permanen. Kesimpulan lainnya, tidak terlihat adanya perbedaan atau pengaruh dalam hal ingatan dan dampak kognitif lain pada pasien migrain.

Ihktisar:
- , Kerusakan otak pada penderita migrain terjadi karena sel-sel otak menggembung dan menjadi 'haus' akan oksigen.
- Kerusakan otak yang disebabkan migrain setara dengan kerusakan otak akibat gegar otak dan kondisi pascastroke.
- Gejala migrain ini seringkali diawali oleh 'aura', yaitu serangkaian gangguan pandangan berupa kilatan cahaya atau bintik-bintik hitam.

Monday, December 29, 2008

Bikin Search Engine dengan Nama Pilihan Sendiri

PowerMax-Double Action Fuel Catalist

Web Images Video News Books more sites »



Advanced Search
Preferences
Language Tool

Buka aja situs Buzzisearch.com

Inilah Mesin Pencari punyamu.
Bookmark dan buat sebagai default home page kamu.
Sekarang setiap kamu buka brower, mesin pencari dengan inisial nama pilihanmu akan terpampang.
Jika kamu suka, kamu juga bisa tambahin di blog atau website kamu.
kamu juga bisa kirim url kamu ke temen2 kamu, dan temen2 kamu siap2 aja buat Kaget!!!.
ah gitu doang....simpel khan??

KELADI TIKUS Obat segala Jenis Kanker

PowerMax-Double Action Fuel Catalist


JIKA ANDA MAU BERBAIK HATI TERHADAP SESAMA....

TOLONG SEBARKAN INFORMASI INI...

Penyakit Kanker Sudah Tidak Berbahaya Lagi

Kanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman
"KELADI TIKUS" (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain.

Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. "Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa," kata Drs.Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di
Indonesia .

Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti
Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris , Australia , Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.

Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker
payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus
menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut.
"Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan
kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan," jelas Patoppoi.

Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan
informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. "Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysiauntuk membeli teh tersebut," ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia , secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul Cancer, Yet They Live karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996.
"Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi,
tapi langsung pulang ke Indonesia ," kenang Patoppoi sambil tersenyum. Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.

Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman
tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata,
mereka menemukan tanaman itu di
sana . Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di
Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.


Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. "Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat," lanjut Patoppoi. Akhirnya, dengan tekad bulat dan do'a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. "Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai," kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu.

Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. "Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal," lanjut Boni.

Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. "Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh
mengejutkan kami dan dokter-dokter di
Jakarta ," kata Patoppoi. Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya.. "Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami," lanjut Patoppoi.

Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar
mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan
pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali."Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif," sambung Boni sambil tertawa.

Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi
Dr.Teo melalui fax untukmenginformasik an bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia.
Kemudian Dr . Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh," sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesiadan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia.

Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas habis mengenai meninggalnya Wing Wiryanto, salah satu wartawan handal Jawa Pos,Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut. "Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos," ujar Boni. Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30 telepon yang masuk. "Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang datang ke sini," lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran Sidoarjo.

Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi..
Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos.
Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi,
karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.

Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang ,
Malaysia . Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia , Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut

mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama
Indonesia . Ternyata saat Patoppoi mendapat buku "Cancer, Yet They Live" edisi
revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari pembicaraan mereka, Dr.. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan
Surabaya . Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia , yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care, yaitu di
Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta , telp. 021-4894745,
dan di Buduran, Sidoarjo.

Cancer Care Malaysiatelah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai tananaman lainnya dengan dosis tertentu. "Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang diderita," kata Boni.

Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi formulir yang menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax ke Dr. Teo. "Formulir tersebut dapat diisi disini, dan akan kami fax-kan. Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus
obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia , sekitar 40-60 Ringgit Malaysia ," lanjut Boni. " Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang mampu, Dr.Teo bisa memberikan perpanjangan waktu pembayaran. " tambahnya.

Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker
ginjal. Adadua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabayaini. Pasien
pertama yang mengidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus, karena telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi.


Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini menolak untuk diekspos karena menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di
Indonesia . Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai "ter-kun" atau dokter-dukun. "Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional dan modern," kata dokter tersebut.

Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan
sabu-sabu di
Surabaya , yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III,
pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut. "Tapi, jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi," sambung Boni sambil tertawa.


Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan.

Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker
payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas,
dan hepatitis.

Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan. Bagi teman-teman yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan artikel "Obat Kanker" bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial


"Cancer Care
Indonesia "

beralamat di Jl. Kayu Putih 4 no.5 Jakarta ,
telp : 021-4894745,

Thursday, December 25, 2008


PowerMax-Double Action Fuel Catalist

Kesehatan
Mencegah Migren dengan Yoga

Liputan6.com, Jakarta: Lazimnya, orang yang terserang migren lebih memilih obat-obatan instan untuk menghilangkan rasa sakit. Tapi sekarang, ada cara lain yang jauh lebih baik, yakni dengan gerakan yoga. Seni olah tubuh asal India ini menggabungkan aktifitas tubuh dan mental. Gerakan yang dihasilkan bisa mendatangkan relaksasi, sehingga stress penyebab migren bisa dihindari. Pernyataan itu dilontarkan ahli gizi Rumah Sakit Pertamina Titi Sekarindah, di Jakarta, baru-baru ini.

Kendati begitu, menurut Titi, ada beberapa gerakan yoga pencegahan migren, yang harus dihindari pada siang hari. Misalnya stand up dan pemijatan kepala disertai pengaturan pernafasan. Stand up juga harus dilakukan secara hati-hati, dan tidak dianjurkan bagi orang yang belum menguasainya. Lantas, penderita migren juga dianjurkan menghindari makanan tertentu. Terutama makanan yang mengandung asam aminotheramin seperti jeruk, coklat, keju, minuman beralkohol, nikotin dalam rokok, dan makanan-makanan yang mengandung bahan pengawet. "Meski biasanya kadar gula penderita menurun, makanan yang disantap tak boleh terlalu manis," kata Titi, memaparkan.

Titi menambahkan, sebenarnya migren adalah penyakit yang ditandai serangan sakit kepala sebelah akibat pelebaran pembuluh darah di kepala. Gejala ini bisa menyerang setiap orang sewaktu-waktu, terutama bila tak bisa menyesuaikan aktivitas tubuh antara tuntutan bekerja dan waktu beristirahat. Migren memang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun penderitanya tak harus menempuh jalan instan dengan mengkonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit. Sebab hal itu justru bisa menyebabkan efek samping yang merugikan.

Sunday, December 21, 2008

think global act local

think global act local

PowerMax-Double Action Fuel Catalist

Monday, December 01, 2008

Teknologi Nano Berkembang Pesat : Ukuran makin Kecil, Kekuatan makin Tinggi

oent

Teknologi nano atau nanotechnology sekarang makin pesat perkembangannya.Nanometer sendiri artinya satu per satu miliar meter, sehingga teknologi ini juga berkaitan dengan penciptaan benda-benda kecil. Di dalamnya tergabung ilmu fisika, teknik, biologi molekuler, serta kimia.

ALBERT Einstein sendiri, sebagai bagian disertasi doktornya, mengalkulasi ukuran sebuah molekul gula dari data eksperimen. Hasilnya tiap molekul berukuran sekitar satu nanometer. Hampir seratus tahun kemudian, nanometer pun telah menjadi agenda banyak peneliti.

Tapi, sebenarnya tidak semua teknologi nano tadi benar-benar nano. Ada yang aslinya menangani struktur ukuran mikron atau satu per satu juta meter, seperseribu, dan yang lebih besar daripada nano lainnya. Teknologi nano pada kebanyakan kasus juga bukan benar-benar teknologi. Tapi, lebih berupa penelitian dasar terhadap aneka struktur dengan dimensi satu sampai ratusan nanometer.

Kerancuan lainnya, sejumlah teknologi nano sudah ada sejak dulu. Contohnya partikel karbon hitam ukuran nano sudah dimanfaatkan sebagai pelekat tambahan ban mobil sejak seratus tahun silam. Vaksin yang kerap terdiri dari satu atau banyak protein berdimensi skala nano juga bisa dimasukkan dalam teknologi tersebut.

Alam telah banyak menciptakan struktur nano. Tapi, definisinya yang lebih ketat mungkin seperti yang disampaikan Mihail C Rocco dari National Science Foundation (NSF) di Amerika Serikat. Menurut Mihail dalam situs Sciam.com, teknologi nano memiliki sejumlah unsur penting; dimensinya antara satu sampai 100 nanometer, didesain melalui proses pengontrolan bahan kimia dan fisika, serta bisa digabungkan membentuk struktur lebih besar.

Dan, teknologi yang sesuai definisi tadi benar-benar ada. Misalnya penggabungan beberapa lapis nonmagnetik, tiap lapis tebalnya kurang dari satu nanometer, dapat menghasilkan sensor untuk disk drive yang lebih sensitif. Sejak diperkenalkan 1975, produk magnetik ini sudah menjadi pendorong tumbuhnya industri penyimpanan data.

Semakin kecilnya ukuran cip elektronik juga menjadi faktor yang menumbuhkan minat dalam teknologi nano. Perusahaan komputer yang mempunyai laboratorium besar, misalnya IBM dan Hewlett-Packard, memasukkan program nano dalam kegiatannya. Saat peralatan elektronik silikon konvensional tidak dipakai lagi, mungkin sepuluh atau 25 tahun mendatang, bisa dipastikan peralatan elektronik teknologi nano akan menggantikannya.

Di luar biologi dan elektronik, partikel nano dipakai untuk meningkatkan mutu produk keseharian. Misalnya perusahaan bernama Nanophase Technologies telah membuat partikel zinc oxide untuk produk tabir matahari (sunscreen), sehingga krim yang biasanya berwarna putih berubah transparan.

Teknologi impian

Pihak pemerintah AS sendiri memiliki agenda tersendiri untuk teknologi nano. Mereka ingin menciptakan bahan ukuran nano yang bisa mengurangi ukuran, berat, dan kebutuhan sumber listrik dari pesawat luar angkasa, membuat proses manufaktur ramah lingkungan, serta membentuk dasar bagi pestisida biodegradable.

Tiap penelitian mempunyai risikonya sendiri. Tapi, teknologi nano memiliki masalahnya sendiri. Keinginan mewujudkannya sebagai kaidah ilmu yang terhormat kerap tercampur dengan asosiasi para futuris yang melihat nano sebagai jalan ke techno-utopia, misalnya dunia industri tanpa polusi, kemakmuran tanpa batas, bahkan keinginan mencapai kehidupan abadi.

Tahun 1986 misalnya muncul buku Engines of Creation karya K Eric Drexler yang cukup populer. Buku ini menggambarkan sejumlah mesin nano yang secara virtual mampu memproduksi segala jenis barang, lalu melenyapkan masalah pemanasan global, menyembuhkan penyakit, serta memperpanjang usia hidup secara dramatis.

Bagi kalangan nonilmuwan, angan-angan Drexler terhadap teknologi nano dipandang sebagai jembatan penghubung dunia ilmiah dan fiksi. Ilmuwan yang selalu ingin mencari solusi pasti juga tertarik terhadap pembicaraan mengenai produk penunda ketuaan ataupun mesin penumbuh makanan.

Secara tidak langsung, karya Drexler mungkin juga bisa benar-benar menarik orang terjun ke dunia ilmiah. Sebagai subgenre buku fiksi ilmiah, karya-karya teknologi Drexler layaknya film Star Trek yang mendorong minat para remaja akan luar angkasa sehingga nantinya berkarier dalam astrofisika atau aeronautika.

Di antara para ahli kimia dan ilmuwan yang sekarang menjadi ahli teknologi nano, prediksi Drexler memiliki daya tarik tersendiri. Soalnya sampai sekarang belum dapat diciptakan mesin-mesin nanoskopik yang misalnya mampu menolong membangkitkan kembali otak yang sudah dibekukan.

Zyvex, sebuah perusahaan yang tertarik dengan teknologi nano ala Drexlerian, sudah mengalami betapa sulitnya menciptakan robot berukuran nanometer. Jadi, perusahaan tersebut sekarang lebih puas menangani elemen mikromekanis yang lebih besar.

Di luar masalah tadi, dunia teknologi nano masih bergelut untuk menyatukan pandangan. Beberapa riset akan tetap berjalan apa pun namanya. IBM misalnya akan tetap membangun produk magnetoresistive tanpa memperhitungkan apakah penelitiannya disebut teknologi nano atau bukan.

Misalnya konsep nano ini bisa disatukan, teknologinya dapat menjadi dasar untuk terjadinya revolusi industri terbaru. Supaya sukses, teknologinya tidak hanya perlu membuang mimpi tentang robot nano pembangkit mayat tapi juga menghilangkan retorika yang berlebihan. Lebih penting lagi, ilmu nano dasar harus bergerak mengidentifikasikan jenis teknologi nano yang patut diwujudkan.

Thursday, November 27, 2008

Sakit Punggung? Ikutan Yoga Aja!

oent
ni kabar gembira bagi Anda yang menderita sakit tulang belakang atau sering mengalami nyeri pada bagian punggung. Baru-baru ini peneliti di Amerika membuktikan, bahwa latihan yoga secara teratur dapat memulihkan kondisi tulang belakang yang tidak normal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 101 orang responden yang menderita penyakit tulang belakang akut, ditemukan bahwa setelah mengikuti terapi yoga secara teratur selama 12 minggu, ternyata kondisi mereka berangsur-angsur membaik.

Meskipun tingkat kesembuhannya sangat bervariasi sesuai dengan rutinitas latihan masing-masing orang, namun latihan yoga terbukti mampu memberikan hasil yang lebih cepat dibanding metode-metode terapi pengobatan lainnya.

Menurut kepala proyek penelitian ini, Dr. Karen J. Sherman, dampak penyembuhan tersebut sangat dimungkinkan karena latihan yoga tidak hanya mengutamakan unsur fisik semata, namun juga melibatkan ketenangan batin dan pikiran.

Ia juga menambahkan, sebaiknya para penderita penyakit tulang belakang membatasi diri pada gerakan-gerakan yoga yang sederhana dan ringan saja. Tidak perlu melakukan gerakan yang sulit, karena dikuatirkan kondisi penyakitnya malah jadi semakin parah.

Lalu gerakan yoga apa yang paling cocok bagi penderita sakit punggung atau tulang belakang? Menurut hasil penelitian itu, ternyata gaya viniyoga adalah yang paling bagus diterapkan, karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan fisik setiap orang.

Dalam hal ini, viniyoga lebih memfokuskan pada kesinambungan antara gerakan tubuh, pernapasan dan konsentrasi pikiran. Sehingga, para penderita sakit tulang belakang akan lebih peka terhadap gerakan dan posisi badan yang benar setahap demi setahap. Dan menurut Dr. Karen, itulah kunci awal dari kesembuhan mereka.

Sampai saat ini ada sebanyak 14 juta orang Amerika yang memilih terapi yoga sebagai alternatif pengobatan bermacam-macam penyakit kronis. Namun, dalam berbagai publikasi kesehatan di negara-negara Barat justru belum ada satu pun yang membahas tentang pengaruh latihan yoga terhadap pengobatan penyakit tulang belakang.

Meskipun demikian, terapi yoga tidak selalu cocok untuk semua penyakit akibat kelainan pada tulang belakang, seperti cedera pada cakram tulang belakang misalnya. Tetapi untuk orang-orang yang menderita sakit punggung akibat kelainan otot, jaringan halus dan syaraf, terapi yoga tetap merupakan pilihan yang tepat dari segi efisiensi maupun efektivitasnya. Jadi, tak ada salahnya kan dicoba?( dikutip dari www.Kapanlagi.com )

Tuesday, November 11, 2008

Lirik

cari lirik lagu??? disini tempatnya...... kalo gak sekarang? KapanLagi?
kapanlagi.com http://tv.kapanlagi.com/player/?id=nidji-jangan_lupakan